Friday 20 June 2014

KAFKA ON THE SHORE BOOK REVIEW



Kafka On The Shore merupakan novel karangan seorang penulis Jepang, Haruki Murakami. Novel bergenre metafisik ini bercerita tentang dua tokoh utama yakni Kafka Tamura dan Nakata. Kafka tamura adalah seorang remaja berumur 15 tahun dengan pemahaman nihilisme akan hidup yang lari dari rumah yang ditinggalinya bersama ayahnya, seorang pemahat patung terkenal di Tokyo. Kafka sendiri mempunyai dua kepribadian, atau bisa lebih tepat dikatakan mempunyai alter ego bernama Crow. Sedangkan tokoh utama yang kedua yakni Nakata, adalah seorang pria tua yang secara aneh dapat berbicara dengan kucing, namun tidak mampu untuk membaca ataupun menulis. Pada awal cerita, asal-usul Nakata di spekulasikan dengan beberapa cerita. Beberapa menceritakan bahwa Nakata telah memakan jamur beracun. Sedangkan beberapalainnya menceritakan bahwa Nakata adalah subjek penelitian pihak intelejen Amerika ketika perang dunia kedua. Mana yang benar? Hal tersebut tidak dijelaskan secara eksplisit di buku ini, sehingga mendorong pembaca untuk menafsirkan dengan perspektifnya masing-masing. Kedua tokoh utama ini pada tengah cerita secara halus akan bersinggungan satu sama lainnya. Seperti biasanya, novel-novel Haruki Murakami selalu digambarkan dengan penjelasan suasana yang sangat nyata, mulai dari musik latar belakang, penggambaran fisik, emosional hingga situasi yang metafisik atau bahkan surreal. Dialog para tokoh di novel ini terasa sangat kompleks namun mengalir secara lembut dengan adanya penjelasan ilmiah serta pemahaman tentang filsafat yang mendalam. Bahkan, beberapa adegan di novel ini secara harfiah tidak dapat dinalar oleh logika ; perasaan kesendirian yang aneh, keheningan yang tak terjelaskan dan juga transisisi satu tokoh ke tokoh lainnya yang meninggalkan tanda tanya besar oleh pembaca. Bukan hanya itu saja, novel ini juga mempunyai plot twist yang sangat tidak terduga. Mulai dari adanya hujan ikan, hubungan sex yang aneh antara Kafka Tamura dengan hantu miss Saeki, hingga kematian Johnnie Walker, seorang maniak organ dalam kucing.Alur penceritaan yang implisit dari penulis meninggalkan sebuah tanda tanya besar untuk para pembaca pada setiap halamannya. Atau mungkin bahkan pertanyaan-pertanyaan pembaca masih menggantung hingga akhir halaman mengingat bahwa novel ini (dan novel-novel dari Haruki Murakami kebanyakan) tidak mempunyai ending yang jelas. Namun disitulah sisi menariknya, pembaca dipersilahkan untuk memilih sendiri bagaimana akhir yang ideal untuk cerita tersebut. Haruki Murakami merupakan sosok figur penting dalam dunia postmodernisme literature. Hampir semua tema novel yang diangkat oleh Haruki Murakami mengangkat tema tentang nihilisme, kesendirian dan juga alienasi. Kafka Tamura misalnya. Tokoh utama dalam novel ini digambarkan sebagai seseorang yang tidak menginginkan apa-apa, hidup dalam kesia-siaan nilai dan teralienisasi dari dunia luar.Karya-karya Haruki Murakami pada cerita fiksi maupun non-fiksi telah diakui baik oleh Jepang dan juga dunia. Hasil dedikasinya itu memenangkan beberapa penghargaan international di bidang sastra,  diantara lain adalah World Fantasy Award (2006) , Frank O’Connor International Short Story Award (2006), Franz Kafka Prize (2006) dan Jerusalem Prize (2009).
/pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js">

0 comments:

Post a Comment